Rabu, 13 Maret 2013


Kapan cuci darah pertama kali dilakukan pada manusia?

Cuci darah pertama kali dilakukan pada tahun 1924 pada pasien dengan symptom uremikum dan dilakukan oleh Dr. Gerog Haas, seorang dokter dari Jerman.
Cuci darah dilakukan dengan ginjal buatan yang serupa dengan buatan Abel.  Cuci darah ini tidak terlalu berhasil karena masih percobaan dan berlangsung dalam lima belas menit. 
Hirudin dipergunakan untuk mencegah pembekuan darah karena waktu itu hanya hirudin satu-satunya antikoagulan
Haas  kemudian melakukan lagi pada beberapa pasien pada tahun-tahun berikutnya, namun penanganan tidak pernah berakhir dengan baik karena reaksi toksik dari hirudin yang berasal dari lintah.
Haas kemudian melanjutkan cuci darah pasien setelah ditemukan  heparin pada tahun 1928 oleh mahasiswa muda kedokteran bernama Jay Maclean, dan diperkenalkan oleh Dr. William Henry Howell. 
  

Hati-hati iklan pengobatan yang menyesatkan
Saat ini marak pengobatan alternatif yang menggunakan metode yang beragam.  Beberapa hari yang lalu penulis membeli koran “PR” dan dan dalamnya menemukan satu iklan yang menuliskan “tanggalkan cuci darah dan suntik insulin!!”.  Bagi penulis selaku tenaga kesehatan, iklan ini terlalu berlebihan dan ironisnya klinik “A” yang mengaku menggunakan metode tokoh kedokteran Ibnu Sina ini beralamat di jalan yang sama dengan Rumah Sakit Ginjal Habiebie yang melayani cuci darah. Untuk seseorang yang mengalami penyakit ginjal kronis stadium V, pengobatan yang saat ini memungkinkan hanya cangkok ginjal, cuci darah dengan ginjal buatan dan cuci darah dengan perut.  Seseorang yang mengalami penyakit ginjal kronis ginjalnya tak akan lagi kembali berfungsi seperti semula. Anjuran untuk menanggalkan cuci darah tentunya akan mengancam jiwa pasien.
Dalam iklan tersebut terdapat pengakuan seorang dokter “TAP” sebagai pasien kanker yang sembuh total.  Dia mengungkapkan bahwa poliklinik “A” dapat diterima secara logika medis hanya karena dia seorang dokter. Penulis merasa tersesat di sini karena dipaparkan tentang cuci darah tapi testimoninya kanker.
Lima hari dari penayangan iklan tersebut, penulis menemukan tanggapan pada surat pembaca pada koran yang sama.  Orang yang menanggapinya bukan sembarangan namun seorang ahli ginjal yaitu Profesor Dr. Rully MA Roesli, dr SpPD-KGH, FINASIM yang merupakan ketua KORWIL JABAR PERNEFRI.  Beliau mengimbau untuk penderita penyakit ginjal agar bersikap rasional, berhati-hati tidak terbujuk janji palsu sambil mengeruk uang dan membahayakan nyawa pasien.  Bila ada pasien yang merasa dirugikan dipersilahkan melapor ke kepada dinas kesehatan, IDI, atau Pernefri.
 Pengawasan yang ketat hendaklah dilakukan oleh pihak yang berwenang dan terkait, iklan yang menyesatkan akan merugikan pasien yang sedang sakit.  Kebugaran hasil cuci darah yang rutin terampas oleh bujuk rayu iklan yang akhirnya dapat berakibat fatal.  Perlu ketegasan karena pada saat ini iklan-iklan pengobatan dengan leluasa mengumbar janji dan hal yang menyesatkan.  Kita sebagai tenaga kesehatan harus peduli, jangan sampai angka kesakitan dan angka kematian pasien menjadi meningkat gara-gara iklan yang menyesatkan.  Keadaan pasien yang sakit akan membuat pasien dan orang terdekatnya mencari alternatif pertolongan. Dengan segala cara.
  

Dr. Wilem J. Kolff: Father of Dialysis

 Pertama kali penanganan cuci darah yang berhasil dilakukan oleh seoran dokter berkebangsaan Belanda.
Pada tahun 1943 beliu menciptakan ginjal buatan pertama yang cocok buat manusia.  Kolff menggunakan cellophane, bahan yang tidak dipergunakan oleh ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. 
Kolff hanya mencuci darah pasien yang mengalami gagal ginjal akut dan dilakukan dalam enam jam.


Sumedang Tandang Hadang Gagal Ginjal

Gebyar WKD 2013

 Pada bulan maret ini, Unit Hemodialisis RSU Sumedang akan merayakan hari ginjal sedunia yang ke-8 kalinya. Acara yang akan dilaksanakan pada hari minggu tanggal 10 maret 2013 ini mengambil tema yang berkaitan dengan serangan ginjal akut yang bersifat lebih preventif. Pada acara utama ini akan disajikan pencerahan dari psikolog yang menyentuh aspek psikologis; aspek penting yang sering terabaikan.  Dilaksanakan juga acara ringan lain seperti persembahan award, panggung hiburan yang melibatkan pasien, keluarga pasien yang tergabung dalam Persatuan Bina Ginjal Sumedang.
WKD (World Kidney day) atau hari ginjal sedunia merupakan prakarsa gabungan antara persatuan ahli ginjal sedunia dan federasi internasional yayasan ginjal.
Misi WKD adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ginjal kita terhadap kesehatan dan mengurangi frekuensi dan pengaruh penyakit ginjal kronis dan masalah kesehatan yang disebabkannya di seluruh dunia. 
WKD dimulai sejak 2006 dan tidak pernah berhenti diperingati sampai sekarang. 
Setiap tahun, kampanyenya berfokus pada tema tertentu.
 Berikut ini tema-tema WKD sejak 2006:
2006  Are your kidneys OK? (apakah ginjal anda baik?)
2007  CKD: Common, harmful and treatable (PGK: umum terjadi, berbahaya, dan dapatditangani)
2008  Amazing kidneys (ginjal yang mengagumkan)
2009  Protect your kidneys: Keep your pressure down (lindungi ginjal anda: jaga tekanan darah anda tidak meningkat)
2010  Protect your kidneys: Control diabetes (lindungi ginjal anda: kendalikan diabetes)
2011  Protect your kidneys: Save your heart (lindungi ginjal anda: selamatkan jantung anda)
2012  Donate - Kidneys for Life – Receive (sumbangkan-ginjal untuk kehidupan-penerima)
2013  Kidneys for Life - Stop Kidney Attack! (ginjal untuk kehidupan-hentikan serangan penyakit ginjal)

Tujuan WKD meliputi; meningkatkan kesadaran tentang “ginjal yang mengagumkan”, menekankan bahwa diabetes dan darah tinggi merupakan faktor resiko utama terhadap penyakit ginjal kronis (PGK), melakukan penyaringan sistemik pada semua pasien dengan diabetes dan darah tinggi akan resiko PGK, mendorong perilaku preventif, mendidik semua tenaga kesehatan tentang peran mereka dalam deteksi dan mengurangi resiko PGK, terutama dalam populasi resiko tinggi, tekankan pentingnya peran pemegang kebijakan di bidang kesehatan di daerah atau pusat tentang pengendalian epidemi PGK. Negara-negara di dunia akan menghadapi peningkatan biaya yang tinggi jika tidak ada aksi untuk menangani peningkatan jumlah penderita PGK. Pada WKD semua negara didorong untuk melakukan aksi dan berinvestasi dalam penyaringan ginjal yang lebih mendalam, dorong cangkok ginjal sebagai  pilihan terbaik dalam PGK, dan aksi donor organ.
Jika terdeteksi dini, PGK dapat ditangani sehingga mengurangi komplikasi lain serta kematian dan kesakitan dari penyakit ginjal dan jantung di seluruh dunia

Terlibatlah

WKD tidak akan mungkin terwujud tanpa keterlibatan dan niat baik dari ribuan individu di seluruh dunia.  Hanya sejumlah kecil even lokal yang akan membantu untuk mencapai misi peningkatan kesadaran pentingnya ginjal dan untuk mengurangi penyakit ginjal dan pengaruhnya di seluruh dunia.

Keterlibatan anda sangat berarti!

Anda dapat berpartisipasi dengan menyebarkan informasi di tempat kerja, posting video di youtube, kontribusi di blog, mengorganisir acara sepak bola dalam rangka WKD, atau skrining gratis di rumah sakit anda. 
  

Jumat, 10 Agustus 2012

abstrak skripsi


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI CIMAHI 2010

RUDI RAYADI
PENGARUH PENARIKAN CAIRAN TUBUH TERHADAP TEKANAN DARAH KLIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI INSTALASI HEMODIALISIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2010
xi + 55 + 7 tabel + 7 gambar + 6 lampiran

ABSTRAK
Tinggi dan meningkatnya jumlah penderita penyakit ginjal kronis diikuti dampak dari penyakit yang mempengaruhi kualitas hidup klien sehingga kebutuhan dasarnya mengalami gangguan. Penyakit ginjal kronis memerlukan terapi pengganti ginjal salah satunya hemodialisis. Setiap tindakan hemodialisis tidak terlepas dari mekanisme ultra filtrasi, yaitu penarikan cairan tubuh akibat penumpukan cairan tubuh.  Di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang ditemukan fenomena tingginya angka hipertensi pada klien hemodialisis rutin sedangkan pada setiap hemodialisis dilakukan penarikan cairan tubuh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penarikan cairan tubuh terhadap tekanan darah  pada klien hemodialisis. Desain penelitian menggunakan metoda quasi eksperimen dalam bentuk time series design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua klien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Sumedang sebanyak 29 orang. Teknik pengambilan sampelnya adalah Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, tensimeter air raksa dan timbangan berat badan dewasa, pengambilan data dilakukan dari tanggal 29 april sampai 8 mei 2010. Analisis data yang digunakan adalah univariat untuk melihat rata-rata setiap variabel dan  bivariat untuk melihat hubungan menggunakan uji statistik T dependent.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah sebelum dilakukan penarikan cairan tubuh adalah 148,05/89,31 mmHg, rata-rata tekanan darah setelah dilakukan penarikan cairan tubuh adalah 142,86/87,55 mmHg, dan tidak terdapat pengaruh signifikan antara penarikan cairan tubuh terhadap tekanan darah (nilai p = 0,157/0,302 dengan α = 0,05).
Saran bagi instalasi hemodialisis agar membuat prosedur tetap penarikan cairan tubuh, perawat melakukan evaluasi berat badan kering, partisipasi ahli gizi untuk diet rendah garam, menjadi lahan pendidikan bagi mahasiswa keperawatan; bagi   klien dan keluarga agar klien membatasi asupan air dan diet rendah garam sesuai diuresis, keluarga menjadi support system dalam perawatan di rumah dan penyediaan diet rendah garam; dan bagi peneliti selanjutnya perlu penelitian lebih lanjut terhadap faktor lain yang berpengaruh terhadap tekanan darah selain faktor penarikan cairan tubuh, rentang usia tidak terlalu luas, upayakan penggunaan instrumen dengan menggunakan tensimeter digital sehingga tidak terjadi pembulatan.

Kata Kunci      :           penarikan cairan tubuh (ultra filtrasi), tekanan darah, hemodialisis, Pernyakit Ginjal Kronis
Kepustakaan   :           19, 2002-2009




PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI CIMAHI 2010

RUDI RAYADI
THE EFFECT OF BODY FLUID REMOVAL TO BLOOD PRESSURE IN HEMODIALYSIS CLIENT AT  INSTALASI HEMODIALYSIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMEDANG YEAR  2010
xi + 55 + 7 TABLES + 7 PICTURES + 6 ENCLOSURES


ABSTRACT

Large number and elevation of client with chronic kidney desease are followed by those impacts, influnce the client’s quality of life so their basic needs are unfulfilled.  Chronic kidney desease needs renal replacement theraphies, one of them is hemodialysis. Each hemodialysis treatment use ultra filtration mechanism which remove the body fluid from overhidration condition.  In instalasi hemodialisis RSUD Sumedang was found the phenomenon of high rate hipertension on client with routine hemodialysis though in each treatment was done body fluid removal.  The purpose of this study is to identify the effect of body fluid removal to blood pressure in hemodialysis client. Research design applies quasi experiment method which using time series design form. Population in this research is all chronic renal desease clients experiencing haemodialysis routinely in RSUD Sumedang counted 29 people. Sample of research were taken  by technique of total sampling.  Data collecting applies by questionaire, adult bodyweight meassurement tool and tensimeter from April 29th 2010 to May 8th, 2010. Data analysis which applied is univariat for seeing mean every variable and bivariate for seeing relationship (t dependent test).
Results show blood pressure’s mean before body fluid removal is 148,05/89,31 mmHg, after body fluid removal is142,86/87,55 mmHg and there is no significant effect between body fluid removal and blood pressure (p value= 0,157/0,302 with α= 0,05).
Suggestions for instalasi hemodialisis are Instalasi Hemodialisis make the standar of ultrafiltration procedure, nurse should set dry weigt accuratly by continuing evaluation, need of participation from nutritionist for consultation of low sodium diet, instalasi hemodialisis become an educational place for student to improve the science of medical surgical nursing especially hemodialysis nursing; for client and family are the client limits water and sodium intake as much as diuresis and family as a support system in caring at home by giving motivation and appropriatly diet; for next study need of further study about other factors that influence bloodpressure in hemodialysis client, for the same study, use narrow band of age, use digital tensimeter for more accurate instrument in resulting of blood pressure.

Keyword          :         fluid removal, blood pressure, hemodialysis, Chronic Kidney Desease
Bibliography    :        19, 2002-2009

daftar gtambar


DAFTAR GAMBAR


Halaman
Gambar 2.1  Patofisiologi Gagal Ginjal Terminal.........................................  12

Gambar 2.2 Hipertensi Dan Gangguan Fungsi Ginjal..................................  13

Gambar 2.3 Hipotesis Regulasi Tekanan Darah Pada Azotemia................  13

Gambar 2.3 Skema Representasi Mekanisme Difusi Zat Terlarut............... 20

Gambar 2.4 Skema Representasi Mekanisme Konveksi
                    Air Dan Transport Zat Terlarut (Solute Transport)...................  22

Gambar 2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan
                    Darah Dalam Hemodialisis....................................................     26

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian.............................................................      28       

daftrar isi


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK……………………………………………………………………..   ii
ABSTRACT…………………………………………………………..……….   iii
KATA PENGANTAR..................................................................................    iv
DAFTAR ISI...............................................................................................     vi
DAFTAR TABEL........................................................................................    ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................     x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................    xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................    1
B. Rumusan Masalah......................................................................    6
C. Tujuan.........................................................................................    6
1. Tujuan Umum.........................................................................   6
2. Tujuan Khusus.......................................................................     6
D. Manfaat Penelitian......................................................................    7
1. Manfaat Teoritik.....................................................................    7
2. Manfaat Praktik......................................................................    7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyakit Ginjal Kronis.................................................................    8
1. Pengertian..............................................................................    8
2. Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronis...........................................    9
3. Penyebab Penyakit Ginjal Kronis..........................................    10
4. Patofisiologi............................................................................    10
5. Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Terminal...............................    13
6. Hipertensi pada Gagal Ginjal Kronis......................................    15
7. Penatalaksanaan Gagal Ginjal Kronis...................................    17
B. HEMODIALISIS
1. Pengertian..............................................................................    18
2. Indikasi...................................................................................    19
3. Mekanisme............................................................................     20
4. Peralatan Hemodialisis..........................................................     22
5. Durasi Hemodialisis...............................................................     23
6. Akses vaskular Hemodialisis.................................................    23
7. Antikoagulasi.........................................................................     24
8. Adekuasi Hemodialisis..........................................................     25
9. Dampak Hemodialisis terhadap Tekanan Darah..................     25
C. KERANGKA TEORI...................................................................    26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian......................................................................      27
1. Paradigma Penelitian............................................................     27
2. Rancangan Penelitian...........................................................     28
3. Hipotesis Penelitian..............................................................      29
4. Variabel Penelitian...............................................................       29
B. Populasi dan Sampel Penelitian................................................      31
1. Populasi................................................................................      31
2. Sampel.................................................................................      31
C. Pengumpulan Data...................................................................      32
1. Teknik Pengumpulan Data...................................................     32
2. Instrumen Penelitian............................................................       33
D. Prosedur Penelitian...................................................................      33
E. Pengelolaan dan Anallisis Data.................................................      34
F. Etika Penelitian..........................................................................      35
G. Lokasi dan Waktu Penelitian.....................................................     37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
            A. Hasil Penelitian.........................................................................      38
            B. Pembahasan.............................................................................     41
C. Keterbatasan Penelitian............................................................     50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
            A. Simpulan....................................................................................    51
            B. Saran.........................................................................................     52
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................     54
LAMPIRAN