BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Metode
Penelitian
1.
Paradigma Penelitian
Jumlah cairan
tubuh merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi tekanan darah
pada klien dengan hemodialisis. Hal ini didukung oleh teori hukum Starling dan
penelitian sebelumnya yang dilakukan Lubis (2008). Cairan tubuh yang ditarik
saat dilakukan hemodialisis (ultra filtrasi) didapat dari selisih berat badan
sebelum hemodialisis dan berat badan kering sehingga berat badan akan
mempengaruhi tekanan darah.
Saat hemodialisis
terdapat sirkulasi ekstra korporeal dan ultra filtrasi sehingga ini akan
menurunkan perfusi ginjal. Penurunan
perfusi ini akan merangsang aparatus jugsta glomerulus yang terletak diantara arteriol aferen dan
kapsul bowman untuk menghasilkan renin.
Renin ini akan mengubah angiotensinogen dari hepar menjadi angiotensin I
yang dikonversi oleh ACE menjadi angiotensin II yang akan meningkatkan tekanan
darah melalui 3 mekanisme yaitu vasokonstriktor terhadap pembuluh darah
sistemik, stimulasi aldosteron dalam retensi air dan natrium dan merangsang
ginjal reabsorpsi natrium.
Faktor usia
mempengaruhi tekanan darah pada pembuluh darah dan jantung akibat proses
degeneratif. Pembuluh darah menjadi kaku
dan jantung mengalami pembesaran.
Tekanan darah ini berbanding lurus dengan usia. Pada klien dengan hemodialisis, faktor usia
ini semakin terakselerasi.
Klien dengan
hemodialisis 80% mengalami hipertensi sehingga rata-rata mengkonsumsi obat anti
hipertensi. Sesuai dengan mekanisme nya
masing-masing, OAH akan menurunkan tekanan darah. Pada klien yang mudah mengalami hipotensi,
tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi OAH sebelum hemodialisis.
Terdapat penyakit
penyerta tertentu pada klien yang menjalani hemodialisis rutin yang dapat
mempengaruhi tekanan darah. Sepsis akan
menurunkan tekanan darah.
Hemodialisis
memerlukan dialisat dengan kondisi tertentu untuk dapat melakukan dialisis dan
ultra filtrasi. Jenis, kandungan natrium dan suhu dialisat akan mempengaruhi
tekanan darah pada saat klien menjalani hemodialisis. Berdasarkan hal-hal
tersebut peneliti membuat kerangka penelitian sebagai berikut :
Variabel Bebas Variabel Terikat
|
|
||||||
Gambar
3.1 Kerangka Penelitian
Sumber: modifikasi dari Nefrologi Klinik (2006), Handbook
of Dialysis (2007), Patofisiologi (2006)
2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang peneliti gunakan adalah metode
penelitian eksperimen dalam rancangan quasi experiment designs. Penelitian eksperimen atau percobaan (experiment research) adalah kegiatan
percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang
timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu (Notoatmodjo, 2005). Quasi experiment merupakan penelitian
eksperimen yang tidak cukup memadai karena terdapatnya syarat pokok yang tidak
terpenuhi seperti randomisasi dan kontrol.
Bentuk rancangan yang digunakan adalah rancangan rangkaian waktu (time series design) sebagai berikut:
01 02 03 X 04 05 06
Keterangan : 01
02 03 : Pre
Test
X : Treatment
04 05 06 : Post Test
3. Hipotesis Penelitian
1) Ho : tidak ada
pengaruh antara penarikan cairan tubuh dengan tekanan darah pada klien hemodialisis di Instalasi
Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang.
2) Ha : ada pengaruh antara penarikan cairan tubuh dengan
tekanan darah pada klien hemodialisis di Instalasi Hemodialisis Rumah Sakit
Umum Daerah Sumedang.
4.
Variabel Penelitian
1) Variabel bebas :
Variabel yang diduga faktor yang mempengaruhi perubahan
tekanan darah klien yang menjalani
hemodialisis. Variabelnya adalah penarikan cairan tubuh (ultra filtrasi).
2) Variabel
terikat :
Tekanan darah klien yang menjalani hemodialisis meliputi
peningkatan, penurunan, dan tidak ada pengaruh.
3) Definisi operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
NO
|
VARIABEL
|
DEFINISI OPERASIONAL
|
CARA UKUR
|
HASIL UKUR
|
SKALA UKUR
|
1.
|
Penarikan cairan tubuh/ultra filtrasi (bebas)
|
Penarikan cairan tubuh dari
darah (intravaskular) pada saat dilakukan hemodialisis melalui mekanisme
konveksi. Istilah lainnya adalah ultra
filtrasi
|
Dilakukan penyetelan angka yang menunjukkan sejumlah cairan yang akan
ditarik pada mesin dialisis. Angka
tersebut didapat dari selisih berat badan sebelum hemodialisis dan berat
badan kering ditambah normal salin yang masuk dan makanan atau minuman yang
masuk
|
Numerik dengan satuan liter dan dikategorikan sesuai rancangan dan
analisis data menjadi sebelum dan sesudah penarikan cairan tubuh
|
Kategorik
|
2.
|
Tekanan darah (terikat)
|
Tekanan darah sistolik dan diastolik dari hasil pengukuran tekanan
darah sebelum dan sesudah dilakukan hemodialisis
|
Dilakukan pengukuran tekanan darah dengan tensimeter air raksa pada
lokasi yang sama (brachialis atau pedis) sebelum dan sesudah hemodialisis
|
Numerik dengan satuan mmHg
|
Interval
|
Sumber: Modifikasi Patofisiologi
(2006), Hand Book Of Dialysis (2007)
B. Populasi Dan
Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi penelitian yang akan diteliti adalah seluruh
klien yang menjalani tindakan hemodialisis di Instalasi Hemodialisis Rumah
Sakit Umum Sumedang yang berjumlah 33
orang. Pada saat penelitian terdapat satu responden
meninggal, dua orang usia >25 tahun dan satu orang <75 tahun sehingga
responden berjumlah 29 orang.
2. Sampel
Sampel penelitian meliputi keseluruhan objek yang
diteliti (total sampling) dengan
kriteria tertentu.
Kriteria inklusi :
1) Klien yang bersedia menjadi
responden.
2) Klien yang
dihemodialisis lebih dari dua kali dihemodialisis di Instalasi Hemodialisis
Rumah Sakit Umum Sumedang. Klien yang
menjalani hemodialisis pertama dan kedua kali mempunyai durasi hemodialisis
yang tidak homogen (2 dan 3 jam).
Kriteria ekslusi :
1)
Usia klien >75 tahun (usila resiko tinggi) dan <40 tahun.
2)
Terdapat sepsis atau penyakit penyerta lain yang
mempengaruhi tekanan darah
3)
Mengkonsumsi OAH sebelum hemodialisis
4)
Menggunakan dialisat asetat
5)
Suhu dialisat <360 C dan >370 C
6)
Sodium dalam dialisat <138 dan >140
C. Pengumpulan
Data
1. Teknik Pengumpulan Data
1) Pemilihan Subjek Penelitian
Subjek penelitian dipilih sesuai kriteria inklusi dan
ekslusi.
2) Permintaan Izin
Dilakukan permintaan izin kepada institusi tempat
penelitian, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang dengan tembusan ke Instalasi
Hemodialisis.
3) Informed Concent
Klien yang sesuai dengan kriteria inklusi diberikan informed concern. Klien yang bersedia
menanda tangan lembar persetujuan
menjadi subjek penelitian dengan mendapatkan penjelasan tentang prosedur
penelitian yang akan dilakukan kepadanya.
4) Pengukuran
Berat Badan
Sebelum cuci darah, klien ditimbang berat badannya. Berat
badan yang diperoleh dikurangi oleh berat badan kering lalu ditambah oleh
jumlah normal salin dan perkiraan makanan/minuman yang akan dikonsumsi selama
hemodialisis. Hasilnya menjadi besaran
jumlah penarikan cairan/ultra filtrasi selama hemodialisis (UF Goal).
5) Pengukuran Tekanan Darah
Peneliti melakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum dan
sesudah penarikan cairan.
6) Pencatatan
Data
Data ultra filtrasi, tekanan darah sistolik dan diastolik
awal serta akhir dicatat pada lembar observasi.
2. Instrumen Penelitian
1) Quesioner
Data karakteristik pasien hemodialisis diperoleh melalui
quesioner untuk analisis univariat.
Quesioner ini terdiri dari data
mean, modus, median dan standar deviasi untuk item-item yang ditanyakan yang
berkaitan dengan karakteristik pasien hemodialisis.
2) Lembar Observasi
Untuk mencatat data-data bivariat yaitu tekanan darah dan
jumlah penarikan cairan tubuh dan berat badan.
3) Tensimeter Air Raksa
Untuk mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah
dilakukan penarikan cairan tubuh digunakan tensimeter air raksa.
4) Timbangan Berat
Badan Dewasa
Untuk menentukan besaran ultra filtrasi digunakan
timbangan berat badan untuk mengukur berat badan sebelum hemodialisis.
D. Prosedur
Penelitian
1. Melakukan
kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.
2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
3.,Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang
relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan
merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
4. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup
kegiatan:
1),Mengidentifikasi variabel luar yang tidak
diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
2) menentukan
cara mengontrol;
3) memilih
rancangan penelitian yang tepat;
4),menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang
mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian;
5) menentukan
subjek dalam kelompok eksperimen;
6),menentukan instrumen, memvalidasi instrumen dan
melakukan studi pendahuluan
7),mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan
menentukan hipotesis.
5. Melaksanakan eksperimen.
6. Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
7.,Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai
dengan variabel yang telah ditentukan.
8.,Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi
dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi
hasilnya.
9.,Menginterpretasikan hasil, perumusan kesimpulan,
pembahasan, dan pembuatan laporan.
E. Pengelolaan
dan Anallisis Data
Setelah data
terkumpul, dilakukan tabulasi sesuai dengan variabel yang diukur. Pengelolaan ini ditindaklanjuti dengan uji
statistik untuk mengetahui pengaruh antar variabel dengan melakukan uji
korelasi.
1.
Analisis Univariat
Analisis
univariat adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik
sendiri maupun kelompok. Tujuan analisis
ini untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta dan fenomena yang diteliti. Analisis
pada penelitian ini membahas mengenai pengukuran frekuensi dan persentase.
2.
Analisis Bivariat
Pada penelitian
ini digunakan analisis bivariat uji T dependen. Tujuan pengujian ini adalah
untuk menguji perbedaan mean antara dua kelompok data dependen (subjeknya sama
dan diukur dua kali). Syarat yang harus
dipenuhi (Riyanto, 2009) :
1. Distribusi data harus normal
2. Kedua kelompok data dari subjek yang sama
3. Variabel yang
dihubungkan adalah kategorik dan numerik
(hanya dua kelompok data)
|
df = n-1
d (debar) = rata-rata
selisih/deviasi pengukuran pertama dan kedua
S = standar
deviasi dari nilai d
n = jumlah
sampel
F. Etika
Penelitian
Etika membahas
penentuan tindakan yang baik bagi individu, kelompok, dan masyarakat. Tindakan
etik menggambarkan komitmen pada standar-standar yang dipenuhi individu,
profesi dan masyarakat (Potter, 2009).
Masalah etika dalam penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan
langsung dengan manusia. Masalah etika
dalam penelitian keperawatan meliputi:
1. Otonomi
Menghargai otonomi berarti komitmen terhadap klien
sebagai subjek penelitian dalam mengambil keputusan tentang keikutsertaan dalam
penelitian. Lembar persetujuan yang
dibaca dan ditandatangani klien sebelum penelitian merupakan penghargaan
terhadap otonomi.
2. Keadilan
Keadilan merujuk pada kejujuran. Peneliti bersikap adil dalam melakukan
penelitan. Subjek penelitian diperlukan
adil sesuai kriteria inklusi
3. Kebaikan
Kebaikan adalah tindakan positif untuk membantu orang
lain. Melakukan niat baik mendorong
keinginan untuk melakukan kebaikan bagi orang lain. Adanya masalah yang diteliti untuk
menimbulkan kebaikan pada klien.
4. Tidak
Mencederai
Dalam penelitian, praktik etik tidak hanya melibatkan
keinginan untuk melakukan kebaikan, tetapi pernyataan untuk tidak
mencederai. Proses ultra filtrasi tidak
hanya upaya untuk mengatasi overhidrasi tetapi terdapat resiko hipotensi
sehingga perawat melakukan dengan hati-hati dan observasi ketat.
5. Kerahasiaan
Merupakan etika yang menjamin kerahasiaan dari hasil
penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
G. Lokasi dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Instalasi Hemodialisis Rumah
Sakit Umum Sumedang pada bulan 29
April-8 Mei 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar